MENGENAL MACAM - MACAM ALAT MUSIK ANGKLUNG
Nah, ternyata alat musik angklung juga banyak jenisnya, lho. Misalnya, Angklung Kanekes yang khusus dimainkan masyarakat Kanekes di Banten, dan digunakan untuk menemani bercocok tanam padi. Selain itu, ada juga Angklung DogDog Lojor yang banyak tersebar di masyarakat Kasepuhan Pencer Pangawinan.
Selain itu, ada Angklung Gubrag yang terdapat di Kampung Cipining, Bogor, serta Angklung Padaeng yang diperkenalkan pada tahun 1938 oleh Daeng Soetigna.
Asal-Usul Wayang Golek
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan Kudus membawakan cerita kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Islam, diselingi dengan humor untuk memikat perhatian para penonton.
Pada awalnya, wayang golek hanya digunakan oleh santri dan ulama. Namun, ketika cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), memimpin Kesultanan Cirebon, pertunjukan wayang golek cepak mulai populer di tanah Pasundan. Pangeran Girilaya (1650-1662) turut memperluas popularitas wayang golek saat memerintah. Seiring dengan dibukanya Jalan Raya Daendels, wayang golek tersebar luas ke seluruh penjuru Jawa Barat
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Wayang Golek: Warisan Budaya Indonesia Asal Jabar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7019717/mengenal-wayang-golek-warisan-budaya-indonesia-asal-jabar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan Kudus membawakan cerita kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Islam, diselingi dengan humor untuk memikat perhatian para penonton.
Pada awalnya, wayang golek hanya digunakan oleh santri dan ulama. Namun, ketika cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), memimpin Kesultanan Cirebon, pertunjukan wayang golek cepak mulai populer di tanah Pasundan. Pangeran Girilaya (1650-1662) turut memperluas popularitas wayang golek saat memerintah. Seiring dengan dibukanya Jalan Raya Daendels, wayang golek tersebar luas ke seluruh penjuru Jawa Barat
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Wayang Golek: Warisan Budaya Indonesia Asal Jabar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7019717/mengenal-wayang-golek-warisan-budaya-indonesia-asal-jabar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Asal-Usul Wayang Golek
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan Kudus membawakan cerita kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Islam, diselingi dengan humor untuk memikat perhatian para penonton.
Pada awalnya, wayang golek hanya digunakan oleh santri dan ulama. Namun, ketika cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), memimpin Kesultanan Cirebon, pertunjukan wayang golek cepak mulai populer di tanah Pasundan. Pangeran Girilaya (1650-1662) turut memperluas popularitas wayang golek saat memerintah. Seiring dengan dibukanya Jalan Raya Daendels, wayang golek tersebar luas ke seluruh penjuru Jawa Barat
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Wayang Golek: Warisan Budaya Indonesia Asal Jabar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7019717/mengenal-wayang-golek-warisan-budaya-indonesia-asal-jabar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan Kudus membawakan cerita kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Islam, diselingi dengan humor untuk memikat perhatian para penonton.
Pada awalnya, wayang golek hanya digunakan oleh santri dan ulama. Namun, ketika cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), memimpin Kesultanan Cirebon, pertunjukan wayang golek cepak mulai populer di tanah Pasundan. Pangeran Girilaya (1650-1662) turut memperluas popularitas wayang golek saat memerintah. Seiring dengan dibukanya Jalan Raya Daendels, wayang golek tersebar luas ke seluruh penjuru Jawa Barat
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Wayang Golek: Warisan Budaya Indonesia Asal Jabar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7019717/mengenal-wayang-golek-warisan-budaya-indonesia-asal-jabar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Asal-Usul Wayang Golek
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan Kudus membawakan cerita kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Islam, diselingi dengan humor untuk memikat perhatian para penonton.
Pada awalnya, wayang golek hanya digunakan oleh santri dan ulama. Namun, ketika cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), memimpin Kesultanan Cirebon, pertunjukan wayang golek cepak mulai populer di tanah Pasundan. Pangeran Girilaya (1650-1662) turut memperluas popularitas wayang golek saat memerintah. Seiring dengan dibukanya Jalan Raya Daendels, wayang golek tersebar luas ke seluruh penjuru Jawa Barat
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Wayang Golek: Warisan Budaya Indonesia Asal Jabar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7019717/mengenal-wayang-golek-warisan-budaya-indonesia-asal-jabar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Sunan Kudus membawakan cerita kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Islam, diselingi dengan humor untuk memikat perhatian para penonton.
Pada awalnya, wayang golek hanya digunakan oleh santri dan ulama. Namun, ketika cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), memimpin Kesultanan Cirebon, pertunjukan wayang golek cepak mulai populer di tanah Pasundan. Pangeran Girilaya (1650-1662) turut memperluas popularitas wayang golek saat memerintah. Seiring dengan dibukanya Jalan Raya Daendels, wayang golek tersebar luas ke seluruh penjuru Jawa Barat
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Wayang Golek: Warisan Budaya Indonesia Asal Jabar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7019717/mengenal-wayang-golek-warisan-budaya-indonesia-asal-jabar.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/