INOVASI SEKOLAH "INSPIRASI": PENIRIS MINYAK BERBASIS SAINS UNTUK DUKUNG GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

DN 50 Penaraga, Kota Bima — Inovasi luar biasa kembali lahir dari semangat pembelajaran bermakna di SDN 50 Penaraga. Bertajuk “INSPIRASI” (Inovasi Sains Peniris Minyak hasil Proyek P5), karya ini merupakan implementasi nyata dari kolaborasi antara pembelajaran di kelas dan kehidupan nyata masyarakat sekitar. Inovasi ini lahir dari kepemimpinan pembelajaran yang diinisiasi oleh Kepala Sekolah, Ibu Yuliansyah, S.Pd, bersama para guru dan siswa dalam rangka penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Gaya Hidup Berkelanjutan.
Berangkat dari kondisi lingkungan sekitar, di mana mayoritas warga bekerja sebagai pedagang makanan, terutama gorengan, tim inovasi sekolah menggali persoalan kesehatan yang berkaitan dengan tingginya kandungan minyak pada makanan. Dari sinilah lahir gagasan pembuatan alat peniris minyak sederhana berbasis konsep gaya gerak yang dipelajari siswa di kelas.
“Melalui inovasi ini, siswa tidak hanya belajar secara teoritis mengenai konsep gaya dalam ilmu sains, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam bentuk produk nyata yang bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Ibu Yuliansyah, S.Pd. Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari kepemimpinan pembelajaran, di mana kepala sekolah berperan aktif mendorong guru dan siswa untuk berinovasi, berpikir kritis, dan peka terhadap permasalahan sosial.
Alat peniris minyak yang dikembangkan ini memanfaatkan gaya sentrifugal dan gerakan mekanik sederhana untuk meniriskan minyak secara efisien dari makanan yang digoreng. Tak hanya menjadi media pembelajaran interdisipliner antara IPA dan P5, produk ini juga menjadi solusi sederhana yang tepat guna bagi para pedagang kecil agar makanan yang dijual lebih sehat dan mengurangi limbah minyak.
Selain menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi, proyek ini juga mengajarkan nilai tanggung jawab, empati sosial, dan cinta lingkungan kepada siswa. “Kami berharap inovasi semacam ini dapat terus tumbuh dan menjadi budaya di sekolah, agar pembelajaran menjadi lebih hidup dan relevan dengan kehidupan nyata,” kata salah seorang guru pendamping kegiatan.
INSPIRASI membuktikan bahwa pembelajaran kontekstual dapat membentuk karakter pelajar Pancasila sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. SDN 50 Penaraga berkomitmen untuk terus menjadi sekolah yang adaptif, kreatif, dan solutif dalam mendidik generasi masa depan.